Sabtu, 22 Juni 2013

Sebuah Kata Tanpa Alasan

Kenapa kamu harus datang kalau tujuanmu akhirnya adalah untuk pergi?

Aku tak menyangka pertemuan tak disengaja itu membuat kita dekat. Aku tak pernah menyangka bisa mengenalmu. Tertawa bersamamu. Mendengar celotehmu. Walaupun aku tak pernah tahu bagaimana aku di matamu. Kamu tahu? Aku bahagia.

Walaupun berkali-kali aku berusaha untuk biasa saja. Berusaha untuk tak mengharap lebih. Tapi sikapmu yang membuatku berharap. Berharap suatu saat perasaan ini tak hanya terpendam dalam hati. Kamu yang membuatku lupa akan sayapku yang patah. Aku mulai terbang tinggi. Dan aku lupa bahwa kapanpun aku bisa jatuh lagi.

Apakah aku begitu bodoh menganggap ini semua akan berakhir indah? Apa aku begitu naif berpikir kamu akan bersamaku? Apakah kamu punya rasa itu?

Selama ini memang aku bimbang. Aku tak menentu. Takut jika kamu akhirnya pergi. Tapi semuanya bertambah buruk ketika kamu ucapkan terima kasih tanpa alasan. Inikah? Inikah saatnya kamu untuk pergi? Inikah saatnya aku harus ingat bahwa aku tak punya sayap dan akhirnya akan jatuh? Inikah saatnya sang pemimpi harus bangun dari tidur panjangnya?

Kenapa kamu harus datang kalau tujuanmu akhirnya adalah untuk pergi?